Sabtu, 03 November 2012

Asal usul makan ketupat


        Di Jaman Zhanguo (战国)/Perang Antar Kerajaan, yang berkuasa pada waktu itu Negara Chin, Chu, Chi, Yan, Han, Wei, tujuh negara, saling merebut daerah kekuasaan dan saling membunuh, Sepanjang tahun terus berperang, ketika itu ada seorang penyair berusia muda sedang menjadi menteri urusan luar Raja Chu Huai。 Dia melihat banyak sekali Rakyat negara Chu yang terkena bencana akibat peperangan, hatinya sangat sakit dan sedih。 Quyuan bertekad untuk membantu negara dan rakyatnya, dia menghimbau raja Huai menggunakan orang2 pandai yang berkebolehan, memperhatikan nasib rakyat, nasehat  ini mendapat sambutan hangat raja Huai, kemudian Chi Yan dipercaya penuh oleh raja Huai。
    
        Ketika itu Negara Chin yang berada di sebelah Barat sangat kuat sekali , Sering menyerang enam negara。 Oleh karena itu quyuan pergi ke ke enam negara untuk berdialog, ingin menggunakan kekuatan penggabungan melawan negara Chin。 Sampai tahun ke 11 Raja Huai berkuasa, Misi diplomasi Quyuan berhasil。 Negara Chu, Chi, Yan, Zao, Han, wei, Raja ke enam negara berkumpul di ibukota Ying Du negara Chu, mereka sepakat menjadi sekutu, Raja Huai menjadi simbol peminpin Sekutu ke enam negara tersebut。 Kekuatan bersekutu berhasil mencegah meluasnya kekuatan negara Chin, ini membuat quyuan semakin disenangi, banyak urusan dalam dan luar negeri diserahkan kepada quyuan untuk membuat keputusan。

        Oleh karena itu  ada seorang putra Bangsawan negara chu bernama Zhi Lan sangat cemburu dan benci terhadap Quyuan, ia sering menjelek jelekkan Quyuan di depan raja Huai, kata Zhi lan, Quyuan telah memonopoli segala kekuasaan Baginda dan sama sekali tidak memandang berat Baginda。 Bukan Zhilan saja yang memfitna Quyuan, menteri lain juga ada, Sejak itu Raja Huai mulai tidak puas dengan Quyuan, hal ini diketahui oleh pihak mata2 negara Chin dan melaporkannya kepada Raja Chin, Raja Chin sudah awal2 ingin menyerang negara Chu dikarenakan oleh mereka bersekutu jadi tidak berani menyerang, Raja Chin setelah mendengar berita ini bergegas memanggil perdana menteri Zang yi ke istana untuk membahas masalah ini。 Zang yi menilai diantara ke enam negara, Negara Chi dan Chu paling kuat, asalkan bisa memisahkan kekuatan ke dua negara ini, kekuatan bersekutu mereka sudah tidak berarti apa2 lagi。 Dia memikirkan cara untuk mengambil kesempatan ini ketika dalaman negara Chu tidak akur, dia akan secara pribadi untuk membubarkannnya。

        Raja Chin sangat gembira, telah menyediakan sejumlah uang yang akan diserahkan kepada perdana menteri Zang yi untuk dibawah pergi, kemudian Zang Yi mengembalikan Stempel jabatannya kepada Raja Chin, berpura2 untuk mengaburi bangsa lain yang bahwasannya dia telah dipecat oleh raja Chin, dia terus menuju Negara Chu。 Setelah ia tiba di ibukota Chu, Ying du, dia berkunjung ke rumah pembesar Quyuan, lalu menceritakan kekuatan negara Chin dan mengusulkan kalau negara Chin dan Chu bergabung memberi manfaat yang sangat baik bagi kedua negara, lalu Quyuan berkata : "Negara Chu tidak bisa mengambil dan berubah keputusan yang telah disepakati"。

        Setelah dia tidak bisa mempengaruhi Quyuan, kemudian dia pergi mencari Zhi lan : Dia berkata kepada Zhilan, Dengan adanya sekutu ke enam negara, Raja Huai percaya penuh dengan Quyuan, bubarkan kekuatan sekutu enam negara, kamu tidak perlu takut dengan lawan politikmu Quyuan lagi。 Setelah mendengarnya, Zhilan sangat gembira sekali, begitulah para kaum bangsawan berpihak dengan Zhangyi Perdana Menteri Chin 。 Kemudian Zhi lan mengajaknya bertemu dengan permaisuri yang sangat dimanjakan oleh raja Huai yaitu Zheng Xiu, Setelah bertemu, Zhangyi mengeluarkan sepasang batu Giok Putih yang sangat mahal  harganya kepada Permaisuri Zheng Xiu sebagai Cendramata, permaisuri sangat suka dan senang sekali, pancaran cahaya batu giok telah mengaburi mata permaisuri negara Chu。 Dengan gembira dia berkata, sudi membantu terwujudnya sekutu antara Negara Chin dan Chu, Terlebih dahulu biar Raja Huai tidak percaya sama Quyuan。
    
        Zhi lan memikirkan satu Rencana  : Katakan bahwasannya Quyuan meminta uang sogok dari Zhangyi, biar permaisuri yang membeberkan issu ini di depan raja Huai。Zhang Yi dengan suara keras berkata, akhirnya permaisuri sudi membantu, ini merupakan suatu kebruntungan antara negara Chin dan Negara Chu! "Zhangyi mengatur langkah, biar Zhi Lan berjumpa dengan raja Huai dan mengusulkan supaya membatalkan kesepakatan sekutu dengan Negara Chi dan bersekutu dengan Negara Chin yang manfaatnya lebih banyak, dan satu lagi asalkan raja Huai sudi bergabung dengan Negara Chin, Raja Chin akan memberikan tanah seluas 600 Km persegi kepada Negara Chu。 Tak heran raja Huai adalah seorang yang tamak ,  tanpa mengerahkan prajurit memperoleh tanah seluas 600 Km persegi。Ternyata rencana ini di terima oleh raja Huai dengan hati gembira, setelah pulang ke tempat peristirahatan raja, Raja Huai memberitahukan hal ini kepada permaisuri Zheng Xiu, Zheng Xiu mengucapkan  selamat kepada baginda raja, lalu dia berpura2 mengerutkan dahi : "Katanya Quyuan menginginkan sepasang batu Giok Putih dari Zhang Yi, tapi tidak berhasil, kawatir nanti akan menentang hal ini! "Raja Huai setelah mendengar tidak seberapa yakin。

        Hari kedua, Raja Huai menyelenggarakan jamuan pesta arak untuk melayani  Zhang Yi, dalam jamuan tersebut membicarakan hubungan antara Negara Chin dan Negara Chu, Ternyata hal ini ditentang keras oleh Quyuan, kemudian berdebat sengit dengan zhi lan dan Jin Sang, beliau berjalan ke depan raja Huai, Quyuan berkata :"Membatalkan sekutu enam negara, ini sama saja memberi ruang kepada negara Chin untuk menyerang, ini merupakan hal penting antara hidup dan matinya negara Chu!, Dengan Tajam dia mengkritik Zhang Yi, Zhi Lan dan Jin Shang,Sampai di depan Raja Huai dengan suara keras dia berkata : "Baginda, Gak boleh percaya! Zhang Yi merupakan orang yang diutus untuk membubarkan kekuatan sekutu enam negara, supaya negara Chu nantinya dikucilkan oleh negara sekutu, sama sekali jangan percaya dengan kata2 mereka, raja Huai teringat dengan kata2 permaisurinya, rupanya Quyuan benar2 menentang hubungan baik antara Chin dan Chu, serta menginginkan tanah Negara Chu。Dengan marah Baginda berkata kepada Quyuan, Apakah Tanah seluas 600 km persegi tidak bisa menandingi sepasang batu Giok putih! lalu raja huai menyuruh Pengawalnya menarik Menteri Quyuan keluar pintu istana。

        Betapa sakitnya hati Quyuan, berdiri di luar pintu istana tidak mau pergi, dia berharap raja Huai akan segera sadar dan mengubah idenya, agar tidak membawa negara Chu ke jurang kehancuran。 Dia berdiri dari siang hingga malam dan melihat Zhang Yi, Zhi Lan, Jin Sang dan lain2 sedang bergembira berjalan keluar pintu istana, barulah quyuan pasrah pulang, dengan menghela napas dia berkata : Negaraku Chu, kamu mau kena bencana lagi, Setelah Quyuan sampai di rumah, hatinya sangat penggap dan tidak gembira, teringat akan negara sekutu yang berhasil ia jalin dirusak oleh mereka, dan tidak bisa mempertahankan kegemilangan dan kemakmuran negara Chu, beberapa kali menghentakkan kakinya ke lantai dan menghela nafas panjang。

        Ni Xi kakak prempuan yang mengurusi rumah Quyuan menyanyakan sebabnya, dia tau adiknya quyuan telah difitnah oleh orang jahat, dan menasehati Quyuan jangan berkomentar lagi, Quyuan berkata : "saya adalah rakyat Negara Chu, matipun gak bisa melihat negara Chu di ambang bahaya! "Quyuan yakin raja Huai akan sadar, bisa membedakan baik dan buruk。Asalkan raja Huai bisa berubah pendiriannya, negara Chu bisa di selamatkan。Akan tetapi raja Huai tidak mau menjumpainya, Quyuan semakin gelisah dan sedih, sering kali sepanjang malam tidak tidur。 Dia telah menulis sebuah bait puisi panjang Lishao (离骚), segala mengenai kesedihan dan kemarahannya ia tulis ke dalam puisi tersebut。 Lisao (离骚) yang artinya adalah ketika orang yang dalam kesedihan bagaimana tidak memanggil nama tuhan dan orang tua, serta menyampaikan kekesalan dan kemarahan isi hati。

        Puisi ini sampai di istana, menjadi bahan baru buat Zhi Lan, Jin Shang dan lain2 untuk menyerang Quyuan, mereka berkata kepada raja Huai yang isi puisinya raja Huai seperti raja Sang yang jalim, setelah mendengarnya raja huai murka, dan mencopoti semua gelar pangkat jabatan Quyuan。 Iklim ibukota Ying Du hampir membuat Quyuan jadi gila, Kakak prempuannya Ying Xi menasehati Quyuan pindah ke tempat lain untuk tinggal sementara waktu, Quyuan dengan suara keras berkata :"Saya gak bisa membawah negara Chu beserta rakyatnya pergi!" dengan desakan dan nasehat kakak prempuannya akhirnya pindah ke utara han, dalam perjalanannya ia dengan hati tidak tega lalu menoleh melihat kota ying Du kota megah yang ia cintai。

        Beliau sangat merindukan urusan negara, sampai di satu tempat berhenti  untuk sesaat, mencari tahu berita perkembangan negara Chu。Suatu hari dia pergi ke sebuah kuil, di atas dinding kuil tergambar cerita kuno  Langit dan Bumi, para dewa serta para cendekiawan 。kisah kuno Raja bijaksana suci mengugah perasaan Quyuan, Quyuan terus berpikir kenapa raja Huai begitu ceroboh。dengan suara keras dia bertanya kepada lukisan dewa2 di dinding  : Dalam dunia ini apakah ada kebenaran dan kejahatan!?.....,lalu dia pun menulis puisi Thian Wen (天问) Puisi panjang ini。Para Dewa tidak menjawab dia, secara tidak sengaja sudah terjawab di dalam puisinya。Setelah Raja Huai putus hubungan dengan negara Chi dan membubarkan kesepakatan dengan lima negara lain, kemudian mengutus orang ikut Zhang Yi ke Chin untuk menerima Tanah yang dijanjikan raja Chin kepada raja Huai。

        Hampir mendekati ibukota Xian Yang (咸阳) ibukota negara Chin, Zhang Yi pura2 mabuk arak, ketika turun dari kereta kuda sengaja pura2 jatuh terkilir,kemudian berpamit dengan duta dari negara Chu, dan pergi duluan ke ibukota pura2 untuk berobat, duta chu tinggal di penginapan, setiap pergi menjumpai Zhang Yi, Zhang Yi pura2 sakit kaki, dengan alasan belum bisa berjumpa。 Sampai tiga bulan lamanya, Zhang Yi mendapat kabar bahwa ke enam sekutu sudah putus perjanjian hubungan secara resmi, baru keluar menjumpai duta utusan negara Chu tadi。
        
        Ketika duta Negara Chu mengemukakan pemotongan tanah negara Chin, Zhang Yi menolak dan tidak mempedulikannya。kata Zhang Yi, yang saya bilang itu tanah saya seluas enam km dari hasil gaji saya。 dia menambahkan, tanah negara Chin mana boleh sembarangan diberikan kepada negara lain kan? " Duta negara Chu tidak bisa berkata apa2 lagi, dengan tangan kosong pulang melapor kepada raja Huai。setelah mendengar laporan dari dutanya, raja Huai sangat marah sampai pingsan, dengan mengandalkan bahan pangan dan tentaranya  yang cukup kuat, Raja Chu dengan kekuatan 10.000 tentara menyerang negara Chin。

        Raja Chin segera mengubah rencananya menyerang negara Chi, beruntung bisa membujuk negara Chi bergabung melawan Chu, lalu membagi dua rute menyerang tentara negara Chu。Tentara Chu tidak tahan dengan serangan apitan dari negara Chin dan negara Chi, banyak sekali tentaranya gugur di medan chi khou (屈口), tentara Chin telah menguasai kawasan Han Zhong (汉中) negara Chu,kabar tersebar sampai ke Han bei (汉北), menjadikan Quyuan semakin Cemas, sangat marah dan menghela nafas, dia memutuskan segera pulang ke ibukota Negara Chu, ying du, memikirkan segala cara untuk menentang negara Chin。

        Di tengah perjalanan, dia menerima perintah dari raja Huai, mengutus Quyuan segera ke negara Chi untuk memulihkan hubungan bersekutu kembali, Quyuan sangat gembira dan berkata dalam hati, "akhirnya Baginda sudah sadar", segera menuju negara Chi。raja negara Chi sangat marah karena raja Huai melanggar kesepakatan bersekutu。Tapi Quyuan merupakan orang yang dihormati dan disegani oleh Raja Chi, melalui beberapa pembicaraan
akhirnya setuju untuk menarik pasukannya dan tidak membantu negara Chin。Quyuan masih belum pulang dari negara Chi sudah mendapat kabar lagi bahwa negara Chin dan Chu menjalin sekutu, ia kawatir raja Chu ditipu lagi, terburu2 pamit dengan raja Chi, pulang ke negara Chu。
      
        Setelah Quyuan sampai Yin Meng (云梦) negara Chu, nampak banyak sekali rakyat setempat meratapi perajurit2 yang gugur di medan perang。Quyuan sangat terharu, menghentikan kereta dan masuk ke salah satu rumah yang sedang berduka。 Dia berdiri dedepan papan nama dan membacakan puisi kata2 duka Guo Shang (国殇) yang artinya Duka Nasional yang telah ia siapkan, berdoa untuk para prajurit yang gugur demi mempertahankan negara, sampai Quyuan terbaca kata2 yang mengharukan,
rakyat di sana semuanya menitiskan air mata。Setelah Quyuan pergi beberapa hari, tiba2 terdengar kabar : Zhang Yi datang kembali ke ibukota Ying Du, Quyuan segera bergegas menuju ibukota siang dan malam tanpa henti menaiki kereta kuda。

        Zhi Lan, Jin Shang mendengar berita kepulangan Quyuan, bergegas melapor kepada permaisuri Zheng Xiu。Mereka takut Quyuan pulang ke ibukota kalau berada di sisi raja Huai, lama kelamaan menjadi halangan bagi mereka。Pada malam itu permaisuri menangis mengadukan Quyuan kepada raja Huai : katanya “Quyuan ketika beradi di Yin meng (云梦) bilang kepada rakyat disana katanya para perajurit yang gugur itu adalah saya yang mengusulkannya kepada baginda untuk pergi berperang。Kali ini dia pulang untuk membalas dendam untuk para prajurit yang mati sia sia itu, Raja Huai sangat marah : "Dia mana berani? memang udah gila dia!, Zheng Xiu mengambil kesempatan ini untuk menambah kata jahatnya : "ya memang dia sudah gila!, kalo dia bukan gila mana berani berkata dengan rakyat Disana bahwa saya yang mengusulkan berperang dengan negara Chin, Saya takut Quyuan di ibukota Ying Du, biarkan dia ke jiang nan saja。

        Di hari kedua, raja Huai mengeluarkan satu perintah : mengangkat Quyuan Sebagai Kepala pengawas kaum2 bangsawan dan pimpinan upacara keagamaan (三闾大夫) , gak perlu ke istana, suruh segera menjabat jabatannya。Dengan suara ketawa Zhi Lan mengucapkan selamat kepada Quyuan, lalu menyerahkan perintah raja Huai, Chi Yan jadi bingung, mengangkat kepala ke atas langit lalu menghela nafas : " Baginda, kamu tidak boleh ceroboh lagi, Kelangsungan hidup Negara Chu dan Rakyat terletak di tanganmu!" Kakak perempuan  Chi Yan takut Chi Yan akan membuat masalah yang bisa menimbulkan petaka, menasehati Chi Yan segera meninggalkan ibukota Chu dan segera menjabat jabatannya。 Chi Yan berkata, Kamu mengkawatirkan saya, Saya mengkawatirkan Negara Chu,  Chi Yan beberapa kali berpikir tapi tiada cara ditemukan, lalu bersiap pergi untuk menjabat jabatannya。

        Setelah kepergian Chi Yan, para menteri dan panglima berada di pihak Permaisuri ZhengXiu dan Zhi Lan, tapi tidak berlangsung lama, mereka pun bubar, Ketika raja Huai berkuasa tahun ke 27, negara Chin Terus menerus melancarkan serangan。Kekuatan negara Chu semakin hari semakin lemah, Ketika raja Huai berkuasa tahun ke 30, negara Chin telah menduduki 8 bagian wilayah  utara negara Chu。 Raja Huai sangat murung, tiba2 mendapat surat  dari raja Chin, yang isinya mengundang raja Chu ke negara Chin di daerah Wu Guan (武关), untuk membicarakan hubungan baik jangka panjang kedua negara, raja Huai terus berfikir dan belum membuat keputusan, katanya kalo gak pergi kawatir Tentara Chin menyerang Selatan negara Chu, juga bimbang akan Niat jahat raja Chin。

        Zhi Lan pertama tama menasehati raja Huai : "Raja Chin sudi berbaik, jangan melepaskan peluang baik ini, Jin Sang juga bilang : "coba ke sana sekali, barangkali membawa ketentraman beberapa tahun, raja Huai sepulang ke kediaman permaisurinya juga mendapat nasehat dari Zheng Xiu untuk pergi ke negara Chin, kali ini raja Huai baru membuat keputusan, segera membuat surat balasan setuju akan berunding di daerah wu guan (武关)。Setelah bersiap beberapa hari, Beliau bersama Jin Sang membawa serta 500 pengikut berangkat menuju Wu Guan, barusan meninggalkan ibukota Ying Du, di perjalanan nampak sesosok bayang seekor kuda dengan kecepatan tinggi mengejar rombongan raja Huai。 Sesampai di depan raja Huai, penunggang kuda tersebut loncat turun, menyandar di depan kereta kuda raja, dengan suara sedih dia menangis, Chi Yan mendengar kabar raja Huai mau pergi ke Wu Guan, sepanjang malam naik kuda menuju kemari, dari suara tangis sedih Chi Yan berkata : "Baginda jangan ke sana, Negara Chin bagaikan mulut harimau, ini sangat bahaya sekali, jangan membahayakan diri Baginda.., Baginda mesti memikirkan para leluhur Chu dan rakyat Chu, jangan mendengar kata2 sebagian orang jahat yang munafik, puluhan tahun tidak berjumpa, Chi Yan sudah menjadi kurus, setelah bertemu Chi Yan raja Chu teringat keadaan negara Chu yang semakin hari semakin melemah, dalam hatinya timbul perasaan yang sedih 。

        Ketika raja Huai sedang merenung secara mendalam, tiba2 Jin Sang maju dan berkata dengan Chi Yan : "Hari ini merupakan hari baik keberangkatan Baginda, kamu mengeluarkan kata2 yang kurang baik, ini apa artinya pembesar Chi Yan? "Chi Yan mendengarnya sangat marah, sampai bibirnya gemetar, Dengan suara gemetar marah Chi Yan berkata : "Jin Sang, kamu adalah orang negara Chu, seharusnya memikirkan masa depan negara Chu, jangan mengantar Baginda ke mulut Harimau!, lalu Jin Sang sangat marah, menyuruh Chi yan minggir, Chi Yan memegang kerangka stang kemudi kereta kuda dengan erat  tidak mau melepas, Jin Sang menyuruh bawahannya menyeret Chi Yan dan menghempasnya ke tepi supaya Quyuan tidak bisa menghadang kepergian raja, kemudian berkrumunan membawa pergi raja Huai。

        Chi Yan bangkit dari tanah lalu mengejar sambil berteriak, Jin Sang takut Baginda berubah pikiran, mempercepat laju kereta, akhirnya Chi Yan Tak sempat mengejar, cuma melihat perginya serombongan pasukan kuda menuju arah Barat, sampai gak nampak bayangan mereka, ia masih berdiri di sana dengan bingung。 Tak sampai setengah bulan, Jin Sang bersama prajurit yang tersisa satu orang melarikan diri pulang ke ibukota。 Memang tepat sekali yang di duga oleh Chi Yan, raja Huai beserta pengawalnya yang berjumlah 500 orang sesampai di Wu Guan langsung di tahan dan di antar ke Ibukota Xian yang Negara Chin。

        Kabar buruk tersebar ke seluruh negara, Permaisuri Zheng Xiu demi menentramkan hati rakyat, mengangkat putra mahkota Xiong Heng (熊横) menjadi Raja dengan gelar Qing Xiang Wang (顷襄王) : Zheng Xiu sendiri memegang urusan negara, mengangkat Zhi Lan sebagai Panglima tentara。Chi Yan berjuang mati-matian kembali ke ibukota Ying Du, meminta raja Qing Xiang memulihkan kembali perjanjian bersekutu enam negara, dengan pengaruh kuat ini baru dapat meminta dikembalikannya raja Huai。Zhi Lan dan orang2 ini yang menasehati raja Huai pergi ke negara Chin, mereka takut nanti raja Huai pulang menghukumnya, juga takut menyinggung raja Chin, oleh karena itu, bukan saja tidak mendengarkan usul Chi Yan, malah segera mengusir Chi Yan keluar dari ibukota dan tidak memperbolehkannya kembali lagi。

        Orang2 ini setelah mengusir pergi Chi Yan, hidup mereka bagaikan orang2 mabuk dalam mimpi,  melewati hari2nya secara sembrono。Setelah  tiga tahun kemudian mendapat kabar kematian raja Huai, rupanya setelah raja Huai tiba di ibukota Xian Yang, raja Chin mengadakan jamuan menyambut raja Huai dan rombongannya dan kemudian bertemu raja Huai, raja Chin menyuruh raja Huai menulis satu dokumen resmi penyerahan wilayah Qian Zhong (黔中), raja Huai marah dan menolak, raja Chin memerintahkan menahannya di suatu tempat, setelah dipenjara setahun lebih, pengawasan mulai kendur dan para penjaga suka bermabuk2an, mengambil kesempatan ini raja Huai melarikan diri dengan memakain pakaian penjaga penjara yang telah mabuk untuk kabur。

        Dalam pelariannya, ia sampai di negara Zhao (赵), ia meminta bantuan, tapi orang2 negara zhao membencinya karena berkali2 merusak kesepakatan persekutuan, tidak mengijinkannya masuk ke ibukota。Raja Huai bingung dan berjalan menuju arah selatan ke negara Wei (魏)。Akan tetapi baru di tengah perjalanan, tentara Chin sudah dapat mengejarnya, kemudian menangkap kembali ke ibukota Chin (Xian Yang) untuk ditahan,
dalam penahannya ia sering sakit2tan dan muntah darah, dalam tampuk kekuasaan anaknya Qing Xiang di tahun ke tiga ia wafat.
  
        Negara Chin mengembalikan Jasad raja Huai yang tak berguna ini ke negara Chu, Ketika keranda raja sampai di ibukota negara Chu Ying Du, setiap rakyat jelata negara Chu merasa sangat malu sekali akan perlakuan ini, sepanjang jalan banyak sekali suara tangis, hal ini membuat hati Chi Yan hancur berkeping2, Awalnya Chi Yan menitipkan harapan Kejayaan negara Chu pada raja Huai, akan tetapi sekarang semuanya telah habis, ia menangis di tepi keranda raja sampai pingsan。Chi Yan meminta raja Qing Xiang mengambil kesempatan ini menghubungi negara2 lain yang juga membenci negara Chin turut bergabung menentang Chin, tapi raja Qing Xiang tidak mau mendengarnya。

        Chi Yan siang malam dengan sedih menangis di depan pintu istana, berharap raja Qing Xiang untuk dapat merubah pendiriannya, ini membuat marah permaisuri Zheng Xiu, lalu Zheng Xiu menyuruh Zhi Lan untuk pergi memarahinya : "Kamu tidak mendengar perintah, apakah kamu memandang engteng Baginda? kalau tidak pergi lagi, saya suruh orang menyeret kamu keluar!, lalu Chi Yan dengan suara keras memarahi Zhi Lan, Kamu yang menasehati Baginda pergi ke negara Chin! apakah anda itu layak disebut sebagai panglima perang dan menteri politik dalam negeri?, Kamu adalah mata2 bangsa Chin! membuat negara jadi kacau balau, rakyat jelata Chu akan memakan dagingmu! "Zhi Lan mendengarnya jadi panik dan bergegas melapor Zheng Xiu, Zheng Xiu marah : "ini orang gila, mau diberi jabatan apa lagi, biar dia mati jauh jauh, jangan perbolehkan dia pulang lagi!“。

        Dia segera memanggil raja Qing Xiang untuk mencopot gelar kepangkatan Chi Yan, menyuruh orang mengkawal pergi ke tempat pembuangan yang jauh di daerah Jiang Nan (江南), yaitu di daerah pinggiran sungai, selamanya gak boleh menyeberangi sungai。Ketika Chi Yan di kawal pulang ke rumah, ia bertemu kakak perempuannya Ni Xi (女须), dengan hela nafas panjang dia berkata : "saya menderita dan tersiksa tidak apa2, cuma takut negara ini binasa di tangan mereka, lalu Chi Yan menitipkan pesan kepada kakak prempuannya  membawa Pulang keluarga ini tinggal di kampung halaman mereka dan membuat papan tanda peringatan (灵位) untuk menyembah raja Huai, lalu Chi Yan membacakan puisi panjang pemanggilan arwah, mengenang kembali masa kejayaan negara Chu。

        Chi Yan sesampai di tempat pembuangannya Ling Yang (陵阳), setiap hari siang dan malam hatinya sangat cemas。Beliau tau negara Chu akan ditimpa bencana : katanya "saya mana boleh menghindari bencana ini, meninggalkan kampung halamanku, sembarangan ke mana2? maksudnya yaitu negara Chu。 Chi Yan merenung beberapa hari, merasakan sebagian tempat negara Chu sudah gelap gulita, penggap sampai susah bernafas, oleh karena itu bertekad keluar negara untuk beberapa waktu, setelah berjalan beberapa hari sampai di sepadan negara chu, dia mulai ragu-ragu。

        kudanya dengan sedih meringkik tajam, penunggang kudapun menoleh ke arah negara Chu。 Chi Yan tak tertahan prasaan gembiranya seraya berkata, : "betul, kita adalah orang Chu, kuda Chu, matipun harus diatas tanah negara Chu! "Tiba di Ling Yang, tinggal disana selama 9 tahun masih belum ada berita harapan pulang ke Ying Du, disamping itu mendapat kabar situasi keadaan negara Chu yang semakin memburuk, setiap kabar yang sampai ke telingannya membuat ia gelisah,terpikir olehnya raja Huai oleh karena menolak menyerahkan sebagian daerah Qian zhong negara Chu, raja Huai mati di negara Chin, bertekad berkunjung ke daerah ini untuk melihat lihat, sesampai di Qian Zhong kabupaten Xi Pu (溆浦) ia tinggal sementara di sana。Rasa cinta tanah air yang membara di hatinya berkobar, tapi apa boleh buat ia sudah tidak mempunyai kemampuan lagi, ia cuma tiap hari melewati hari-harinya di samping gunung tepi sungai。


        Dengan sangat marah dan benci, beliau menulis sebuah bait puisi, Chi Yan semakin tuah, tapi harapan untuk membangkitkan negara Chu tak pernah padam。Raja Qing xiang berkuasa di tahun ke 11, sebuah kabar menyambar pingsan Chi Yan : "Negara Chin menyerang negara Chu, merampas daerah Ying Du, menghancurkan Kuil-kuil pemujaan arwah leluhur。Negara Chu sudah hancur! Dia bertekad pulang ke Ying Du untuk mati di tanah kelahirannya,rambutnya tidak disisir, muka pun tidak dicuci, sempoyongan berjalan beberapa hari, sampailah di tepi sungai mik luo (汨罗江)。Dalam kejernian air sungai mik luo ia melihat bayangan kepalanya penuh dengan uban, jiwanya bagaikan gelombang yang menggulung ke atas。

        Persekutuan telah di rusak oleh orang jahat, Negara Chu mendapat ancaman bahaya, rakyat jelata yang menerima akibatnya。 Chi Yan berjalan kesana kemari diatas sungai, ia rindu Kota Ying Du, Rindu rakyat Chu, dan rasa bencinya kepada negara musuh, dengan tekad bulat menggunakan dirinya untuk memperingatkan para pengkianat negara, mengkobarkan semangat kepada para pecinta tanah air。 Tempat ini sangat bersih, belum pernah di injak oleh tentara Chin, Dia lalu membuka baju, memeluk batu di tepi sungai, mengikat erat tubuhnya, dengan sekuat tenaga ia terjun ke sungai。 Patriotik Chi Yan telah membawa batu bersih negara chu, dengan cepat iapun tenggelam。 Hari ini tepat tanggal 5 bulan 5 kalender China, rakya jelata menggantungkan daun Calamus, meminum arak kuning untuk menghindari hawa orang Jahat。

        Rakyat Chu percaya penyair patriotik Chi Yan tidak akan pernah mati, setiap tahun tanggal 5 bulan 5 kalender china tiba, mereka membuat makanan ketupat Bak Cang untuknya, mendayung perahu Naga mencari Penyair Chi Yan kemana-mana, Semangat Cinta tanah airnya sudah mengakar di hati bangsa China。




祝大家端午节快乐